Nama
: Rahman Efendi
TTL : Cilacap, 12 Desember 1972
TTL : Cilacap, 12 Desember 1972
Alamat
: Jatinangor, Kab.Sumedang, Jawa Barat
Pendidikan
: Sarjana
Rahman Efendi lahir di Cilacap, 12 Desember 1972. Ia menjabat
sebagai seorang wartawan (Kepala Biro
Bandung Raya dan Priangan), ia menjabat sudah 10 tahun, dan selama itu juga ia
sudah membuat buku, tabloid, Koran dan sebagainya. Pekerjaan yang ia lakukan
sekarang adalah Memberikan
arahan kepada wartawan tentang fokus berita apa saja yang perlu dicari, Membagi
tugas para wartawan dan mengarahkan kemana hari ini harus bertugas, Melakukan
liputan berita, Menampung berita-berita yang datang dari wartawan, untuk
diperiksa, diseleksi, diperbaiki, dan kemudian dikirim ke kantor redaksi, Mengadakan
monitoring dan evaluasi terhadap kinerja wartawan, Memberikan pembinaan dan
pengarahan terhadap para wartawan. Ia juga
mengaku penghasilan awal yang ia terima sekitar Rp. 1 - 2 juta dan penghasilan
yang ia terima sekarang sekitar Rp. 5 - 8 juta.Proses yang ia lalui bukanlah hal
mudah dimulai hanya membantu mengedit berita di sebuah redaksi lalu ia tertarik
dengan dunia wartawan dan ia memutuskan untuk menjadi wartawan lapangan setelah
ia menguasai wilayah kerja akhirnya ia menjadi wartawan sekaligus Kepala Biro untuk
mengkoordinir
wartawan yang bertugas di wilayah Bandung raya (Kota Bandung, kabupaten
Bandung, Bandung Barat, Cimahi) dan Priangan (Sumedang, Garut, Majalengka,
Kuningan, Tasik, Ciamis, dan Banjar). Ketrampilan jurnalistik yang baik,
ketrampilan manajemen, dan kepemimpinan/leadership yang baik, dan wawasan yang
cukup adalah keterampilan yang di butuhkan untuk menunjang profesi yang ia
lakoni sekarang. keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui perkuliahan,
pelatihan jurnalistik, belajar dari buku dan pengalaman. Suka – duka yang ia
dapatkan banyak sekali misal sukanya menjadi wartawan adalah saat memberikan
informasi kepada khalayak (masyarakat) yang membutuhkan informasi atau berita
yang ia tulis di media tersebut. Dukanya, terkadang sulit untuk bertemu dengan
nara sumber (sumber berita) karena tidak ada di tempat atau takut diwawancara. Pengalaman
yang menyenangkan baginya adalah saat ia mempunyai banyak kenaln dengan
orang-orang penting seperti pejabat (Bupati, Walikota, Artis, dsb). Yang paling
tidak menyenangkan, ketika orang menganggapnya tukang mencari kesalahan orang lain.Cara mengatasi
hal yang tidak menyenangkan di atas, yakni ia berniat menulis bukan untuk
mencari kesalahan orang lain, tapi untuk memberitakan sesuai dengan apa yang
terjadi. Yang baik ia beritakan baik pula, yang tidak baik ia beritakan sesuai
adanya. Jadi harus seimbang. Karakter yang harus ada pada profesinya saat ini
yakni wartawan adalah Rajin, sabar,
sopan, berani, luwes, dan berwawasan.Kebiasaan yang dapat menunjang
katrateristik yang sudah di sebutkan antara lain adalah harus sering belajar,
berlatih, dan biasakan memahami orang lain. Sehingga saat kita wawancara orang
akan merasa nyaman seperti ngobrol biasa. Prospek yang ia lakoni untuk masa
yang akan datang sangat bagus, karena media sangat berpengaruh dalam menentukan
arah kebijakan pemerintah dan berpengaruh pula terhadap sikap masyarakat. Menurutnya
AFTA 2015 bisa saja mempengaruhi profesi wartawan, karena media menjadi semakin
terbuka, bisa saja muncul media lintas Negara karena media juga merupakan
bisnis juga. Hanya media harus berinovasi, tidak hanya media cetak tapi juga
media elektronik. Pengaruh yang mungkin di dapat adalah persaingan tidak hanya
dalam bentuk media saja, tetapi SDM (Sumeber Daya Manusia) nya juga harus ditingkatkan
karena persaingan antar Negara, wartawan luar negeri juga akan menjadi wartawan
di Negara kita.
Khawa
Uswatun Khasanah
13730023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar