Senin, 30 Desember 2013

Profil Profesional Komunikasi

Nama                     : Rahman Efendi
TTL                        : Cilacap, 12 Desember 1972
Alamat                   : Jatinangor, Kab.Sumedang, Jawa Barat
Pendidikan            : Sarjana








       

     Rahman Efendi lahir di Cilacap, 12 Desember 1972. Ia menjabat sebagai seorang wartawan  (Kepala Biro Bandung Raya dan Priangan), ia menjabat sudah 10 tahun, dan selama itu juga ia sudah membuat buku, tabloid, Koran dan sebagainya. Pekerjaan yang ia lakukan sekarang adalah Memberikan arahan kepada wartawan tentang fokus berita apa saja yang perlu dicari, Membagi tugas para wartawan dan mengarahkan kemana hari ini harus bertugas, Melakukan liputan berita, Menampung berita-berita yang datang dari wartawan, untuk diperiksa, diseleksi, diperbaiki, dan kemudian dikirim ke kantor redaksi, Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja wartawan, Memberikan pembinaan dan pengarahan terhadap para wartawan.  Ia juga mengaku penghasilan awal yang ia terima sekitar Rp. 1 - 2 juta dan penghasilan yang ia terima sekarang sekitar Rp. 5 - 8 juta.Proses yang ia lalui bukanlah hal mudah dimulai hanya membantu mengedit berita di sebuah redaksi lalu ia tertarik dengan dunia wartawan dan ia memutuskan untuk menjadi wartawan lapangan setelah ia menguasai wilayah kerja akhirnya ia menjadi wartawan sekaligus Kepala Biro untuk mengkoordinir wartawan yang bertugas di wilayah Bandung raya (Kota Bandung, kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cimahi) dan Priangan (Sumedang, Garut, Majalengka, Kuningan, Tasik, Ciamis, dan Banjar). Ketrampilan jurnalistik yang baik, ketrampilan manajemen, dan kepemimpinan/leadership yang baik, dan wawasan yang cukup adalah keterampilan yang di butuhkan untuk menunjang profesi yang ia lakoni sekarang. keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui perkuliahan, pelatihan jurnalistik, belajar dari buku dan pengalaman. Suka – duka yang ia dapatkan banyak sekali misal sukanya menjadi wartawan adalah saat memberikan informasi kepada khalayak (masyarakat) yang membutuhkan informasi atau berita yang ia tulis di media tersebut. Dukanya, terkadang sulit untuk bertemu dengan nara sumber (sumber berita) karena tidak ada di tempat atau takut diwawancara. Pengalaman yang menyenangkan baginya adalah saat ia mempunyai banyak kenaln dengan orang-orang penting seperti pejabat (Bupati, Walikota, Artis, dsb). Yang paling tidak menyenangkan, ketika orang menganggapnya tukang  mencari kesalahan orang lain.Cara mengatasi hal yang tidak menyenangkan di atas, yakni ia berniat menulis bukan untuk mencari kesalahan orang lain, tapi untuk memberitakan sesuai dengan apa yang terjadi. Yang baik ia beritakan baik pula, yang tidak baik ia beritakan sesuai adanya. Jadi harus seimbang. Karakter yang harus ada pada profesinya saat ini yakni wartawan adalah  Rajin, sabar, sopan, berani, luwes, dan berwawasan.Kebiasaan yang dapat menunjang katrateristik yang sudah di sebutkan antara lain adalah harus sering belajar, berlatih, dan biasakan memahami orang lain. Sehingga saat kita wawancara orang akan merasa nyaman seperti ngobrol biasa. Prospek yang ia lakoni untuk masa yang akan datang sangat bagus, karena media sangat berpengaruh dalam menentukan arah kebijakan pemerintah dan berpengaruh pula terhadap sikap masyarakat. Menurutnya AFTA 2015 bisa saja mempengaruhi profesi wartawan, karena media menjadi semakin terbuka, bisa saja muncul media lintas Negara karena media juga merupakan bisnis juga. Hanya media harus berinovasi, tidak hanya media cetak tapi juga media elektronik. Pengaruh yang mungkin di dapat adalah persaingan tidak hanya dalam bentuk media saja, tetapi SDM (Sumeber Daya Manusia) nya juga harus ditingkatkan karena persaingan antar Negara, wartawan luar negeri juga akan menjadi wartawan di Negara kita.

Khawa Uswatun Khasanah
13730023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar