Nama : Bambang Setiadi
TTL : Magelang, 24 November 1967
Alamat : Yogyakarta
Usut
demi usut Semakin maraknya berbagai kasus kejahatan termasuk miras, napza yang
masuk dalam lingkungan masyarakat semakin meluas karena kurangnya pemahaman
bahaya dan sebagai alasan penunjang ekonomi untuk diperjual-belikan bebas
kepada masyarakat pengonsumsi minuman keras ini. “Belum banyaknya pemahaman
masyarakat terhadap bahaya miras dan napza ini membuat agar kami semakin giat
dalam pemahaman kepada masyarakat dan menjawab segala sambatan ataupun keluhan
masyarakat. Kita harus pintar berbicara dan membujuk kepada warga agar jauh
dari miras ataupun napza” kata pak Bambang. Kapolsek Godean. Pak Bambang mengatakan
bagaimana kita berkomunikasi dengan warga agar warga memahami dan tidak
terpancing serta percaya terhadap kita untuk menjauhi miras ataupun napza.
10
bulan menjabat sebagai Kapolsek di Godean menghasilkan pengungkapan kasus
menonjol berkaitan dengan pemberantasan miras, dan suksesnya pemahaman bahaya
miras di daerah Godean. Rincian pekerjaannya sendiri menjelaskan kepada warga
terkait bahaya miras dan napza dan memberikan jawaban terhadap keluhan keluhan
warga Godean. Walaupun baru menjabat selama 10 bulan nampaknya para anggota
kagum dengan kasus yang selama ini masih dipertanyakan tetapi dalam 10 bulan
pak Bambang berhasil menuntaskan permasalahan miras dalam lingkungan warga.
“Untuk sampai pada jabatan ini sendiri sebenernya tunjukan beserta penempatan
tugas dan jabatan dari ketua pusat di Biro SDM Polda DIY , yaitu Kapolda.” Ujar
pak Bambang. Sebelumnya ini beliau menjabat kapolsek Karangmojo daerah Wonosari
yang tempat tugas jauh dari keluarga. Untuk mencapai keberhasilannya beliau
harus pintar membujuk warga agar warga selalu mematuhi peraturan dan menjauhi
larangan tata tertib pusat. Karena jabatan baru sebagai Kapolsek Godean yang
mayoritas kasus kejahatannya banyak dari daerah-daerah lainnya beliau selalu
berusaha se-kreatif mungkin dalam pekerjaannya, beliau selalu mengajari para
anggota untuk tetap santai namun selalu waspada. Sebagai penghubung antara
masyarakat dan anggota POLRI beliau mengatakan bahwa beliau harus pintar
berbicara kepada warga agar segala larangan ataupun pemahaman berkaitan polisi
ataupun pemahaman napza dan miras sampai pada warga dan warga bisa memahami
bagaimana pentingnya pemahaman tersebut, serta tetap tenang dan santai serta
mendengarkan segala keluhan masyarakat yang disampaikan kepada beliau ataupun
anggota beliau. Dengan seperti ini pak Bambang selalu belajar dan terus
belajar, mengikuti sekolah sekolah seperti sekolah sespima, paminal dan lain
lain, dalam sekolah tersebut kita diajarkan bagaimana menangani kasus,
pemahaman ke masyarakat dan menjadi pribadi yang baik. Selain dari sekolah
beliau juga belajar berasal dari pengalaman yang pernah dialami.
Dari
perkerjaan tersebut pastinya pak Bambang menemukan suka-dukanya dalam kegiatannya
pekerjaannya. Suka yang di alami beliau adalah beliau dapat membantu keluhan
warganya yang berarti masih menganggap beliau dan anggotanya masih dibutuhkan
dan dapat memberi segala informasi dan pemahaman yang bermanfaat kepada
warganya. Untuk duka sendiripun ya seperti menangani kasus yang rumit, karena
letak polsek Godean adalah mayoritas banyak sekali kegiataan kejahatan,
terkadang beliau saat baru pulang dari kantor baru nyampek rumah 10menitan
sudah di telpon anggotanya karena ada kasus yang terkait ataupun terdapat kasus
baru lagi. Tetapi segalanya suka duka yang saya alami, saya jalankan dengan
ikhlas insyaallah berkah dan ada manfaatnya kepada saya. “Hampir semua pekerjaan yang
diberikan kepada saya, saya jalani dengan senang, saya nikmatin walaupun itu
kejadian yang buruk” ujar beliau. Kejadian yang paling berkesan adalah jika
terdapat acara kecamatan ataupun suksesnya pemberantasan miras mendapatkan teman
baru, dan di Godean anggotanya mudah diatur jadi kita bukan sebagai atasan dan
bawahan lebihnya kita sebagai keluarga ke2 karena melakukan apapun kita bareng
dan saling membantu dan mendukung. Untuk hal yang menyebalkannya sendiri,
seperti tugas menumpuk dan baru sampai
rumah sekitar jam 8 malam, tidak lama dari itu sudah ditelp oleh anggota pak
Bambang terdapat kasus baru lagi.
Menyadari
sebagai pekerjaannya, karakteristik kepribadian yang menyenangkan agar warga
selalu nyaman. “Saya selalu mengajarkan kepada para anggota bagaimana cara
menghormati dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.” Kata pak Bambang dengan
senyum ramahnya. Selain itu, adil, tenang tetapi tetap waspada dan bijaksana
sangat penting untuk meningkatkan kinerja kepada anggota.
Kebiasaan-kebiasaan
yang menunjang karakter seperti beliau dalam lingkungan keluarga selalu
menyenangkan dan selalu memberi kebahagiaan agar suasana rumah selalu nyaman
dan sehat, kebiasaan memberikan celotehan yang lucu kepada masyarakat terlebih
kepada anak-anak kecil agar mereka tidak salah memahami bahwa polisi adalah
yang ditakutkan selama ini. Agar warga masyarakat sendiri lebih merasa nyaman
kepada polisi saat ini.
Jika
dikaitkan dengan prospek yang akan datang beliau mengatakan untuk belajar dan
terus belajar lagi, memberikan kenyamanan dalam pemahaman kepada masyarakat dan
selalu memberi edukasi kepada masyarakat terutama untuk para anak-anak hingga
remaja termasuk semua golongan untuk menjauh dan jangan pernah mencoba napza
ataupun miraz, dari banyak kasus yang terkait oleh warga dikatakan bahwa faktor
pengguna napza dan miras adalah para remaja yang hanya ingin mencoba-coba saja.
Meningkatkan segala kinerja secara perlahan untuk mendapatkan hasil yang
terbaik, dan meningkatkan kualitas SDM untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
Kaitan
dengan AFTA sendiri, tentu adanya persaingan tenaga kerja di Indonesia, hal ini
akan menyebabkan persaingan kualitas SDM yang semakin kompleks. Bagi warga
Negara Indonesia yang tidak bisa bersaing akan tergilas, dan segalanya dapat
dikuasai oleh pihak kaum asing sendiri, hal ini akan mengarah kepada berbagai
macam pengangguran. Dengan meningkatnya angka pengangguran ini akan mendapatkan
dampak sistemik pada semakin meningkatnya gangguan kamtinas dan semakin maraknya
kejahatan di Indonesia.
Febrina Rufaida Setiadi
13730007
Ilmu Komunikasi A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar