Nama : Ahmadi Thoha
TTL :Nangroe Aceh Darussalam 05 Februari 1989
Alamat : jl Manyar Sakti KM 12,
Pekanbaru, Riau.
Pria dengan nama Ahmadi Thoha
panggilan bang Toha kelahiran NAD 05
Februari 1989 Lulusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universita Riau ini punya prisip bahwa “Apapun itu gak ada
yang instan, termasuk mie instan sekalipun”. Motifasi itu yang membuat ia terus
percaya bahwa untuk menjadi orang besar dibutukan perjuangan yang besar.
Selain menjadi seorang pengajar
di sebuah lembaga bimbingan belajar, ia juga bekerja sebagai penyiar disebuah
radio swasta “RBT” yang terletak di jl. H.R Soebrantas, panam, Pekanbaru Riau. Ia sudah menekuni pekerjaannya selama kurang
lebih satu tahun, terhitung sejak tanggal 06 september 2012. Menurutnya, kerja
di stasiun radio itu adalah hal yang paling menghibur. Loh kok gitu ya? Menurutnya hal yang asyik itu
terasa ketika ia dituntut untuk terus berbicara ketika ia sedang siaran. “Kalau
Audiens ngajak ngobrol, ya kita harus bisa ngelayani obrolan mereka, yang
paling penting itu, kita harus bisa buat mereka gak bosen ngobrol sama kita. Hal
yang seperti itu menurutnya memerlukan
pengetahuan yang luas dan kontrol emosi yang tepat . Hal lain yang menurutnya
sangat menarik adalah ketika suaranya itu didengar oleh orang-orang. “Terasa
kayak artis aja rasanya. Ujarnya seperti itu.
Awal mula ia menekuni pekerjaan
sebagai penyiar radio adalah ketika ia merasa bahwa komunikasi itu adalah unsur
penting dalam bermasyarakat, jadi menurut bang Toha ini, menjadi penyiar radio
adalah salah satu cara untuk dapat melatih
kita untuk menjadi seseorang yang punya
kepribadian baik dalam berkomunikasi.
Merutnya, untuk menjadi seorang
penyiar radio yang baik, langkah awal
yang harus dilakukan adalah mengetahui
dengan pasti konsep, visi dan misi radio tempat kita bekerja, kemudian
menerapkan pengetahuan tersebut ke dalam gaya siaran.
Yang kedua, syarat yang sering
berlaku untuk semua penyiar radio, adalah tidak cacat suara alias tidak
mengalami kesulitan apapun dengan pita suara dan penyesuaian notasi suara , karena hal itulah yang menjadi
modal utama para penyiar radio. Yang
terpenting adalah perluasan wawasan yang
dimiliki.
Foto diambil dikediaman bang
Toha.
Hal yang paling berkesan dalam
perjalan karirnya adalah ketika ia dapat membuat dirinya menjadi seorang
penyiar yang baik, penyiar yang baik menurutnya adalah penyiar yang mampu
menjaga relasi antara dirinya dan orang-orang yang ada didekatnya, termasuk
pendengar setianya.
Gaji yang ia daptkan sebagai
penyiar radio biasanya tergatung pada lamanya jam siaran. Untuk gaji yang ia
dapatkan selama ia menjadi penyair radio, “Lumayanlah buat isi-isi bensin .
maksimal ya delapanratus ribu ujarnya
sambil tersenyum.
Jika ditanya mengenai AFTA 2015
nanti, menurutnya sedikit berpengaruh dalam profesinya, karna sebagai penyiar
radio yang punya latar pendidikan bahasa Inggris, ia yakin, kemampuan bahasa
Inggrisnya itu akan digunakan secara maksimal nantinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar