Nama : Agus Permana
TTL : Bantul, 16 agustus 1986
Alamat : Mangir kidul, Sedang Sari, Pajangan,
Bantul
Latar
belakang Pendidikan : SD Ngentak Mangir 1
SMP
Negeri Kamijoro
SMK
Negeri 1 Bantul
UCY
(Jurusan PPKN)
Profesi : Penyiar Radio Rakyat Indonesia,
Yogyakarta
Agus Permana (33), berprofesi
di bidang Komunikasi sebagai penyiar di sebuah Radio Rakyat Indonesia (RRI)
Yogyakarta. Beliau menitih dalam bidang penyiaran, dimulai dari swasta tahun
2006 sampai saat ini. Kurang lebih 7 tahun lamanya. Pak Agus pernah dikirim
dari RRI Yogya ke palangkaraya untuk mengikuti Jamsinas/Jambore secara nasional
(RRI seluruh Indonesia di jadikan satu disana, dan mengikuti lomba), dan Beliau
mewakili Yogya untuk lomba baca berita namun belum bisa menjadi juara 1 dan 2,
hanya mendapat 10 besar.
Dalam sistem RRI
menganut daftar siaran acara, sudah disiapkan oleh program directornya, beliau
sudah disiapkan tinggal mengaplikasikan acaranya saja. Membaca dan
mengembangkan apa saja yang disiarkan.
Diawali dari kesenian,
waktu masih kecil saat kelas 6 SD, bapak berkepala 3 ini sudah mengenal gamelan
jawa, ikut dalam karawitan anak-anak. Pada saat di tingkat SMA tahun 80-an lagi
gebyar-gebyarnya ada campursari (Lagu
Jawa). Pak Agus dan teman-temannya membuat grup campursari, dan semakin hari semakin
dikenal masyarakat sekitar. Di dalam grup campursari tersebut, salah satu teman
pak Agus sering menjadi MC dalam berbagai acara, setelah dipikir-pikir pak Agus
menjadi tertarik dan ingin mencoba hal itu. Setelah mencoba, mulailah beliau
berlatih, berani untuk MC ditingkat RT dalam acara sawalan.
Beberapa bulan
kemudian, ada informasi bahwa ada lowongan penyiar di radio komunitas, dari komunitas
itu juga beliau berlatih dan mematangkan kemampuannya. Informasi lagi dari teman,
bahwa ada lowongan di radio swasta bantul, disuruhlah pak Agus untuk melamar
kerja disana dan bekerja dari tahun 2006 sampai 2010. Setelah 2010, beliau mencoba
melamar pekerjaan di RRI dan sampai sekarang.
Yang dimiliki sebagai
seorang penyiar dasarnya adalah berwawasan luas, dan suara harus sesuai dengan
penyiar radio. Kita harus belajar, membaca, tidak takut salah, belajar dari
senior hal yang belum kita pahami.
Hobinya dahulu memang
ingin menjadi Public Speaking, berbicara
di depan orang, didengarkan orang banyak, itulah aktivitas yang disukainya.
Karena dengan hal itu, bisa menambah sahabat, kolega, hingga bisa menambah
keluarga juga. Pak Agus sering mendapatkan dinas malam atau pagi, harus berat
meninggalkan keluarga dan harus merelakan waktu untuk pekerjaan itu. Itulah suka
dukanya pak Agus menjalani profesinya.
Hal yang
menyenangkan dalam profesi yang dijalaninya
sekarang ini adalah beliau semakin tambah ilmu dan relasi tambah banyak dan hal
yang tidak menyenangkan jika ada salah satu pendengar yang mungkin komplain langsung
di on air, padahal tim kerja RRI sudah melakukan hal yang terbaik dalam artian
sudah adil pada pendengar. Banyak sekali pendengar yang tidak masuk langsung langsung
komplain, menganggap kita (Kru RRI) mendiskreditkan seseorang.
Solusi yang diberikan
ialah harus menjelaskan kepada pendengar, harus semuanya adil dan tidak
pilih-pilih pada saat pertemuan kru dan monitor agar tidak ada kesalahpahaman.
Karakteristik pribadi harus mandiri, harus bisa membawa suasana. Harus
berusaha banyak belajar, dan tidak tergantung kepada orang lain. Kita bertindak
secara profesional saja, tidak usah mengurangi, tidak usah melebihkan.
Radio dahulu cuma ada
11, dan saat ini radio sudah ada 40 stasiun radio di yogya, dan itu merupakan
tantangan yang luar biasa bagi kami. Setiap program acara kami tidak semuanya
diterima oleh masyarakat, jadi disini RRI membuat bagaimana program tersebut
menjadi lebih menarik agar pendengar bisa senang dengan siaran kita.
Prospek, kita tahu
pendengar tidak hanya dari orang normal, contohnya orang yang kurang fisiknya
juga memerlukan informasi dari indra dengan juga dibutuhkan.
Dengan adanya
perdagangan bebas, persaingan akan semakin ketat. Begitu pula radio akan
semakin membuat program acara yang disuguhkan untuk pendengar harus lebih
bagus. Untuk menanggulangi hal-hal yang
tidak diinginkan, dan membentengi hal yang dari luar negeri itu.
Oleh : Ramdhani Adinegoro
Ikom A (13730029)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar