Senin, 16 Desember 2013

Profil Profesional Komunikasi












Oleh : Khefti Al Mawalia, Jurusan Ilmu Komunikasi (13730004)

Nama : Ane Hariane Purbantari

TTL : Purworejo 15 Februari 1974

Alamat : Kumendaman MP 2 365 Yogyakarta

Latar belakang : SI Hukum Atmajaya Mataram

                Ane Hariane Purbantari, seorang Fotografer musiman yang bekerja di Erlangga Fotografer Yogyakarta kelahiran Purworejo, 15 februari 1974, beralamatkan di Kumendaman MP 2 365 Yogyakarta. Beliau terlahir dari SI Hukum Atmajaya yang sudah menjalani pekerjaan sebagai Fotografer sejak tahun 2000 sampai sekarang. Dari profetsi ini, Ibu Ane bisa membeli rumah sendiri dan membiayai anaknya sampai SMP saat ini. Erlangga Fotografer ini sudah cukup dikenal di Yogyakarta karena pada tiap bulannya seringkali ada pesanan order untuk potret pengantin, wisuda, dan lain sebagainya. Jika dilihat dari penghasilan profesi Fotografer Ibu Ane ini, penghasilan yang beliau dapatkan cukup relatif “Cukup Untuk biaya hidup, anak, dan keluarga”. Ujarnya. Sayangnya Beliau tidak menyebutkan seberapa besar nominal penghasilan yang beliau dapatkan dari profesi ini.

            Sebelum menduduki profesi Fotografer ini, beliau memang sudah mempunyai hobi foto, lalu diasah akhirnya beliau bisa dengan sendirinya. Kemudian beliau mendapat tawaran Fotografer di acara seminar, sehingga beliau mempunyai keyakinan untuk menekuni profesi yang sudah menjadi hobi sebelumnya. Keterampilan yang untuk menunjang seseorang menjadi fotografer itu tidak mudah, ternyata  kita harus mengetahui seluk-beluk dari fotografi itu sendiri, yang tentunya didukung oleh pengasahan hobi itu sendiri, keuletan, dan kesabaran yang terdapat dalam diri kita untuk mendapatkan hasil Fotografi yang bagus untuk dilihat.

            Selama ini, beliau juga mendapatkan rasa suka-duka dalam menjalani profesi ini, contohnya saja, jika banyak konsumen yang membeli hasil fotografi beliau, tentunya beliau sangat senang sekali, akan tetapi jika hasil Fotografi itu tidak ada yang membelinya, maka pendapatanpun tidak ada dan beliau merasa dirugikan sekali. Dalam profesi Fotografer musiman ini, mungkin hal seperti itu sudah biasa. Apalagi pengalaman-pengalaman yang selama ini beliau dapatkan. Cukup miris rasanya jika orang yang menjadi Fotografer tidak didukung oleh alatnya sendiri. Sehingga kita harus bersabar, mengulang dan mengulangnya lagi. Beliau merasa jika pengalaman itu terjadi, seakan-akan semua usaha yang dilakukan sia-sia saja. Namun, disisi lain menjadi suatu kebanggaan sekali jika hasil karya dan orang yang diambil objeknya merasakan nikmat keindahandan merasa puas atas hasil karya tersebut.

            Dalam profesi Fotgrafer ini, didalamnya mempunyai karakteristik yang dimilki oleh tiap Fotografer-fotografer handal, seperti : supel, komunikatif, ulet, telaten. Untuk memilki karakteristik tersebut, sorang fotografer harus bisa saling menghargai satu sama lain, tidak memilah dan memilih, dan tidak merendahkan orang lain. Itu adalah hikmah dan pelajarn yang bisa diambil dari seorang Fotografer.

            Dalam menekuni dunia fotografi, prospek kerja kedepannya sangat cerahdan menguntungkan. Untuk menjalani kerja ini, seorang fotografer dapat menuangkan hobinya dalam karya yang dapat dinikmati orang banyak dn tentunya mendapatkan nilai mat uang yang juga cukup relatif. Disamping itu, seorang Fotografer juga dapat mengembangkan usaha sendiri tanpa harus bekerja pada lembaga-lembaga tertentu. Sehinga pekerjaan ini tidak terlalu tergantung pada suatu perusahaan atau lembaga, akan tetapi semuanya tergantung dari seorang Fotografernya dari hasil yang ia dapatkan.

            Jika dikaitkan dengan isu AFTA 2015, isu tersebut tidak terlalu berdampak karena seorang Fotografer profesinya bagaimana memperoleh hasil gambar yang baik dan dapat dinikmati oleh orang banyak. “Persaingannya hanya pada memperoleh keindahan foto itu sendiri bukan pada proses perdagangannya. Hanya saja, hasil karya yang tercipta oleh orang Indonesia, akan sampai pada Luar negeri”. Ujar Ibu Ane Hariane.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar